Cari Blog Ini

Minggu, 23 Januari 2011

GAMBARAN PENGETAHUAN DAN SIKAP IBU TENTANG PEMBERIAN IMUNISASI DASAR PADA BAYI DI BIDAN PRAKTEK SWASTA (BPS)

Imunisasi adalah suatu cara untuk meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif  terhadap suatu antigen, sehingga bila ia kelak terpajan pada antigen serupa tidak terjadi penyakit. Pemberian imunisasi pada bayi dan anak tidak hanya memberi pencegahan penyakit tertentu pada anak tersebut tapi juga memberikan dampak yang lebih luas karena dapat mencegah penularan penyakit untuk anak lain, untuk itu pengetahuan dan sikap orang tua terutama ibu sangat penting untuk memahami tentang manfaat imunisasi bagi anak di Indonesia (IDAI, 2001). 
Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi bidang kedokteran berkembang sangat cepat ditandai dengan adanya vaksin baru, seperti MMR, HIb, Hepatitis A, Typoid, dan Varicela. Imunisasi yang menjadi program Depkes atau Program Pengembangan Imunisasi (PPI) saat ini adalah BCG, DPT, Polio, Campak, Hepatitis B, dimana semua ibu diharuskan melengkapi imunisasi bayinya sebelum berumur satu tahun, untuk imunisasi non PPI seperti MMR, HIb, Typoid, Hepatitis A, dan Varicela diharapkan ibu membawa anaknya untuk imunisasi sampai berumur 12 tahun (IDAI, 2001). 
Laporan UNICEF yang  terakhir menyebutkan bahwa 27 juta anak balita dan 40 juta ibu hamil di seluruh dunia masih belum mendapatkan layanan imunisasi rutin. Akibatnya, penyakit yang dapat dicegah oleh vaksin ini diperkirakan menyebabkan lebih dari dua juta kematian tiap tahun. Angka ini mencakup 1,4 juta anak balita yang terenggut jiwanya. Sejak diluncurkan program pengembangan imunisasi (EPI) pada 1974, imunisasi telah menyelamatkan lebih dari 20 juta jiwa pada dua dasawarsa. Bahkan dapat menyelamatkan lebih banyak nyawa dan dana dari pada bentuk-bentuk intervensi lainya. Program ini merupakan intervensi kesehatan dengan pembiyayaan efektif. Tidak haya jiwa yang terselamatkan tapi juga memacu pembangunan yaitu dengan mengurangi beban biaya kematian dan penyakit pada sebuahnkeluarga (Anonim, 2005). 
Di Indonesia tahun 2003 imunisasi telah menyelamatkan 2 juta anak, dari data yang terbaru menyebutkan bahwa 1,4 juta anak meninggal karena tidak divaksin. Hampir seperempat dari 130 juta bayi yang lahir tiap tahun tidak di imunisasi agar terhindar dari penyakit anak yang umum. Dan pada tahun 2004 di indonesia bagian Barat yaitu Aceh dan Sumatra utara terselamatkan dari wabah campak yang menakutkan saat mereka diimunisasi dengan vaksin dalam minggu pertama setelah bencana tsunami pada Desember 2004 (Anonim, 2005).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar