Cari Blog Ini

Minggu, 23 Januari 2011

PENGARUH FREKUENSI SENAM DM TERHADAP KADAR GLUKOSA DARAH PADA PASIEN DIABETES MELLITUS

Bertambahnya angka harapan hidup bangsa Indonesia, masalah kesehatan mulai beralih dari penyakit infeksi ke penyakit degeneratif. Diabetes Mellitus (DM) merupakan salah satu penyakit degeneratif yang saat ini makin bertambah jumlahnya di dunia. Pada tahun 2010 diperkirakan jumlah penderita DM di dunia akan mencapai 360 juta jiwa. (Salman, 2001).
Menurut data WHO, Indonesia menempati urutan ke-4 tertinggi di dunia yaitu 8,4 juta jiwa, pada tahun 2000. Prevalensi DM di Indonesia terus meningkat. Pada saat ini angka prevalensi DM berkisar 1,5 %- 2,3% pada saat penduduk usia lebih dari 15 tahun. Di Indonesia, dengan asumsi prevalensi DM sebesar 4% dan jumlah penduduk berusia di atas 20 tahun akan mencapai 178 juta, maka di perkirakan pada tahun 2010 penduduk Indonesia yang akan menderita DM akan mencapai 7 juta jiwa. Melihat ada kecenderungan kenaikan prevalensi DM di berbagai daerah, maka dapat dipahami bila di masa yang akan datang penyakit DM dengan komplikasinya akan berkembang menjadi salah satu penyebab utama kesakitan dan kematian di Indonesia (Salman, 2001).
Di Jawa Tengah pada tahun 2007 prevalensi DM tipe I  (DM yang tergantung insulin) sebesar 0,09 % sama dengan prevalensi tahun 2006, sedang prevalensi DM tipe II (DM yang tidak tergantung insulin) mengalami peningkatan dari 0,74 % dari tahun 2005, menjadi 0.83 % pada tahun 2006, serta meningkat menjadi 0,96 % pada tahun 2007.(Dinkes Prov. Jateng, 2008).  
DM jika tidak di kelola dengan baik dapat mengakibatkan terjadinya berbagai komplikasi dan penyakit menahun seperti penyakit serebrovaskuler, penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah tungkai, penyakit pada mata, ginjal dan syaraf. (Waspadji, Sarwono, 1999). 
Program olahraga yang baik, benar, teratur, dan terukur membantu menstabilkan kadar gula darah (KGD), mengurangi kebutuhan insulin atau obat-obatan, serta memelihara berat badan. Dengan berolahraga terjadi perbaikan ikatan insulin dengan reseptornya serta mengakibatkan peningkatan pada sensitivitas insulin, sehingga dapat mengendalikan kadar gula darah pada pasien DM. (Ashdie, Ahmad Husein, 1999).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar